Senin, 19 September 2016

KOMPONEN PENYUSUN SEL

1.            KOMPONEN PENYUSUN SEL
A.            ORGANIK
1)            Karbohidrat

      Karbohidrat disusun oleh unsur C, H dan O. Karbohidrat dibagi  ke dalam tiga kelompok , yaitu sebagai berikut :
a. Monosakarida
                 Monosakarida merupakan gula sederhana. Sifat dan cirinya adalah rasanya manis, dapat larut dalam air dan dapat dikristalkan. Monosakarida terdiri dari pentosa dan heksosa. Contoh pentosa antara lain adalah ribosa, deoksiribosa dan ribulosa. Adapun heksosa contohnya glukosa, galaktosa dan fruktosa.

 b. Disakarida
                 Disakarida merupakan gabungan dua gula dari gugus monosakarida. Memiliki sifat rasanya manis, larut dalam air dan dapat dikristalkan. Contoh disakarida adalah: maltosa, sukrosa dan laktosa .

 c. Polisakarida
                 Polisakarida merupakan karbohidrat kompleks dengan rantai molekul yang panjang . Rasanya tidak manis , tidak dapat  dikristalkan dan tidak larut  dalam air. Jika larut maka akan membentuk suspensi karena ukuran molekulnya besar.

2)            Protein
Protein tersusun atas unsur C, H, O dan N. Protein merupakan polipeptida atau biopolimer  yang tersusun atas asam amino. Ada sekitar 20 macam asam amino sebagai unit dasar penyusun protein . Asam amino sifatnya larut dalam air , dapat dikristalkan , mempunyai titik didih yang tinggi dan dapat bersifat asam atau basa.

Protein struktural adalah Protein berperan sebagai penyusun membran sel dengan bergbung bersama lemak membentuk senyawa lipoprotein. Misalnya kolagen, elastin, dan keratin. Protein fungsional atau protein reaktif adalah protein yang memiliki fungsi yang lain misalnya membentuk enzim, protein hormon dan globulin dalam darah dan oto.

3)            Lemak(Lipid) 
                 Merupakan senyawa yang tersusun atas unsur C, H dan O. Lemak  tersusun atas senyawa gliserol dan asam lemak yang merupakan unit dasar penyusun lemak. Sifat lemak diantaranya tidak larut dalam air, densitas atau kerapatannya lebih rendah dari air, memiliki viskositas atau kekentalan yang tinggi . Contoh lemak adalah trigliserida, fosfolipid, steroid . Fungsi lemak antara lain penyusun membran sel bersama-sama dengan protein, penyusun hormon kelamin pria seperti testosteron.

4)            Asam Nukleat
                 Asam nukleat merupakan polinukleotida(terdiri atas nukleotida-nukleotida) yang terdiri atas DNA(Deoksiribonucleic acid) dan RNA(Ribonucleic acid). Asam nukleat berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik pada sel . Asam nukleat terdiri atas nukleotida-nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas fosfat , gula pentosa dan basa nitrogen. DNA berperan penting dalam pembentukan gen pda kromosom adapun RNA berperan penting dalam sintesis protein.

B.            Anorganik
1)            Air
Air merupakan senyawa  utama dan merupakan senyawa dalam jumlah terbesar penyusun sel (50 – 60%  berat sel). Air merupakan bagian esensial cairan tubuh yang terdiri dari cairan intrasel( sitoplasma), plasma darah dan cairan ekstraseluler. Air berfungsi sebagai pelarut dan sebagai katalisator reaksi-reaksi biologis.
2)            Vitamin
                 Vitamin dibutuhkan dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi harus ada. Peran vitamin adalah mempertahankan fungsi metabolisme , pertumbuhan   dan penghancur radikal bebas . Contoh vitamin : A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H )
3)            Mineral
                 Mineral merupakan unsur-unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen. Mineral ada yang terdapat dalam jumlah yang besar ( makroelemen ) seperti : Ca, fosfor, magnesium, natrium, klor dan belerang. Mineral lain terdapat dalam jumlah sedikit ( mikroelemen ) seperti: zat besi ( Fe ), yodium ( I ), Seng ( Zn ) kobalt ( Co ) fluorin ( F ). Mineral berfungsi sebagai komponen struktural sel, pemeliharaan fungsi metabolisme , pengaturan kerja enzim, menjaga keseimbangan asam dan basa.
2.            PERBEDAAN  SEL BERDASARKAN SIFATNYA, STRUKTUR DAN PENYUSUNNYA
Terdapat dua jenis sel, yaitu sel prokariot dan eukariot. Sel prokariot terdapat pada mikroorganisme sel tunggal, yaitu bakteri dan ganggang hijau-biru (sianobakteri). Sedangkan sel eukariot terdapat pada makroorganisme, yaitu tumbuhan dan hewan dan mikroorganisme, yaitu fungi, ganggang, protozoa.  Istilah prokokariot dan eukariot diturunkan dari bahasa Yunani karyon yang berarti kacang, biji, atau inti. Prokariot berarti “pra inti,” dan eukariot berarti “inti yang terbentuk secara baik”. Pada prokariot, senyawa genetik ditempatkan di dalam suatu badan inti atau badan serupa inti yang tidak dikelilingi oleh membran. Eukariot, memiliki inti sel yang amat kompleks dan dikelilingi oleh selubung inti yang terdiri dari dua membran.
Tabel Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik :

3.            JENIS, FUNGSI DAN CARA KERJA ENZIM DAN HORMON
Tabel berikut menggambarkan pentingnya hormon dan fungsinya :




4.            PERBEDAAN ANTARA DIFUSI DENGAN OSMOSIS DAN CONTOHNYA
             Pengertian Difusi
Difusi adalah perpindahan molekul atau ion sebagai akibat dari gerak acak dari cairan yang berkonsentrasi tinggi ke cairan yang berkonsentrasi rendah. Konsentrsai disini adalah konsentrasi dari zat yang terlarut.
Contoh difusi dalam kehidupan sehari hari :
Suatu tabung berisi suatu air, kemudian ditambahkan cairan dengan konsentrasi gula tinggi, maka ion atau molekul gula tadi akan bergerak menuju ke arah air, cairan hasil campuran tadi konsentrasinya menjadi sama.
             Pengertian Osmosis
Osmosis adalah proses difusi suatu pelarut (biasanya air) melalui membran semi-permiabel secara deferensial dari suatu cairan yang berkonsentrasi tinggi ke cairan yang berkonsentrasi rendah. Konsentrasi disini adalah konsentrasi pelarutnya (air).
Ada 3 bentuk osmosis yaitu :
1.            Hipotonik. Hipotonik adalah sebuah keadaan yang terjadi bila konsentrasi air di luar sel lebih besar dari konsentrasi air di dalam sel. Contoh hipotonik : Bila sel darah merah dimasukkan ke dalam air, maka sel darah merah akan pecah (hemolisis/plasmolisis).
2.            Isotonik. Isotonik adalah keadaan yang terjadi bila konsentrasi air di luar sel sama dengan konsentrasi air di dalam sel, sehingga tidak terjadi apa-apa
3.            Hipertonik. Hipertonik adalah keadaan yang terjadi bila konsentrasi air di luar sel lebih kecil dari konsentrasi air di dalam sel. Contoh hipertonik: Sel darah merah dimasukkan ke dalam air laut, maka air dalam sel darah merah akan terserap keluar, sehingga sel darah merah akan mengkerut. Hal ini dikarenakan konsentrasi air dalam sitoplasma sel darah merah lebih tinggi dari konsentrasi air pada air laut.

1 komentar: